Sistem Pengapian Genteng Kebumen
Mei 27, 2013
Sebelum genteng yang telah dijemur dimasukkan ke tempat pembakaran/tobong, kami perlu memasukkan bata yang ditata sedemikian rupa sehingga api dapat menyentuh lapisan genteng paling atas. Bata-bata mentah ini biasanya distok dari pengrajin bata dari daerah selatan Kebumen. Biasanya untuk kapasitas tobong 20.000 genteng dibutuhkan 6.000 bata mentah yang dibuat sebagai system pengapian genteng.
Berbeda dengan genteng, bata mentah dimasukkan lewat lubang tungku. Diatas susunan bata ini biasanya diletakkan genteng plentong, lalu disusul magas/kodok/morando. Variasi jumlah genteng yang dimasukkan biasanya disesuaikan dengan pesanan. Jika pesanan gentengnya lebih banyak magas maka tobong biasanya hanya diisi 2 jenis genteng, plentong dan magas. Jika pesanan antara magas dan kodok sama, bisa diisi 3 jenis: plentong, magas dan kodok. Plentong selalu dimasukkan sebagai tumbal dalam proses pembakaran. Namun jika Anda menginginkan genteng plentong yang KW 1, biasanya kami menempatkannya lagi di bagian tengah atau atas.
Pemilihan dan penyusunan bata mentah yang kokoh akan mempengaruhi pada saat proses pembakaran genteng Sokka. Setelah genteng penuh, selama 2-3 hari tungku pembakaran menyala dengan api kecil. Ini dilakukan sebagai tahap pemanasan. Setelah dirasa cukup genteng dibakar dengan nyala api besar dengan campuran kayu yang ada. Jika pada saat proses penataan bata bagus, maka api akan secara otomatis tersedot ke dalam dan membakar sempurna genteng sampai lapisan teratas. Selain genteng yang dihasilkan, bata yang dihasilkan dengan bahan bakar kayu biasanya lebih bagus dan keras dibandingkan bata yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar merang. Jika tidak percaya silahkan Anda bandingkan sendiri!?